Selamat FKIP UNS Terima ISO 9001:2008

Posted by Sony Dewan on Wednesday, February 27, 2013

Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008. Kali ini yang menerima sertifikat ISO tersebut adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk bidang akademik. ISO 9001:2008 merupakan tolok ukur penjaminan mutu. Karena itu seiring dengan bertambahnya program studi dan unit kerja di lingkungan UNS, maka sistem penjaminan mutu tersebut diimplementasikan di seluruh bidang yang ada.

"Sedangkan bidang layanan yang menerima sertifikasi tersebut adalah Biro Administrasi Akademik (BAA), Biro Administraasi Umum dan Keuangan (BAUK), Biro Administrasi Kemahasiswaan (ROMAWA), Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) dan Unit Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB)," ungkap Rektor UNS Prof Dr. Ravik Karsidi, MS saat bertemu Okezone, di Kampus UNS, Solo, Jawa Tengah, Selasa (19/2/2013).

"Apalagi selama ini ISO sudah menjadi bagian dari implementasi UNS Active sebgai budaya kerja di UNS," ujarnya.

Menurut Rektor UNS, sebelumnya UNS juga sudah mendapatkan ISO pada tahun 2010 dan 2011 untuk Unit Pelaksana Teknis Pelayanan dan Pengembangan Bahasa (UPTP2B, Program Studi Teknik Sipil, UPT Perpustakaan dan Fakultas Hukum.

Rektor UNS mengharapkan bahwa ke depan seluruh unit kerja di lingkungan UNS bisa memegang sertifikat ISO sebagai standar kualitas dan mutu pelayanan di bidang akademis dan administrasi. Selamat buat civitas academica Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta!
Read MoreSelamat FKIP UNS Terima ISO 9001:2008

Wacana UN SD Dihapuskan

Posted by Sony Dewan

Rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menghapus ujian nasional (UN) bagi siswa sekolah dasar (SD) dinilai tepat. Diantara alasannya, anak-anak sekolah dasar masih berada dalam masa-masa bergembira dan bermain. Sehingga pemberlakuan UN akan menjadi beban terlalu berat yang akhirnya dikhawatirkan membuat semangat mereka untuk bersekolah menjadi kendur.

"Kalau di SD sudah dihakimi dengan ujian nasional, saya khawatir program wajib belajar sembilan tahun terganggu," kata Guru Besar Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, M Furqon Hidayatullah, Selasa (26/2).

Ia menambahkan, usulan penghapusan UN untuk jenjang SD itu sebetulnya telah lama muncul. Kalau tujuannya hanya untuk mengukur keberhasilan pembelajaran, hal itu bisa dilakukan dengan memaksimalkan ujian sekolah.

"Ujian sekolah itu diselenggarakan sendiri oleh sekolah, sehingga hasilnya betul-betul dapat mencerminkan capaian pembelajaran yang telah dilakukan," imbuhnya.

Sementara itu, Guru besar Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret (UNS) M Furqon Hidayatullah berpendapat, siswa jenjang sekolah dasar (SD) seharusnya tidak perlu mengikuti Ujian Nasional (UN). Oleh karena itu, dia mendukung kurikulum baru yang akan diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Furqon menyebutkan, sebagai implementasi kurikulum 2013, UN untuk tingkat SD akan dihapus. “Soal usulan penghapusan UN untuk tingkat sekolah dasar sebetulnya sudah lama,” ujar Furqon saat bertemu wartawan, di Solo, Jawa Tengah, Senin (25/2/2013).

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS itu mengatakan, SD adalah landasan utama dari pendidikan dasar dari wajib belajar sembilan tahun. Sementara keberadaan UN dinilai belum tepat waktu bagi anak usia 6–12 tahun.

Menurut Furqon, anak seusai itu seharusnya diberikan waktu fun (bergembira), selain didorong untuk giat belajar. “Kalau di SD sudah dihakimi dengan UN, saya khawatir program wajib belajar sembilan tahun terganggu,” tuturnya.

Sebagai solusi, kata Furqon, pihak sekolah dapat memaksimalkan ujian sekolah dengan tujuan memperbaiki kondisi dan pembelajaran di sekolah. "Ujian sekolah dalam arti bukan dalam bentuk ujian serupa UN, tetapi menyelenggarakan ujian sekolah sendiri yang hasilnya menjelaskan kondisi siswa," imbuh Furqon.


Read MoreWacana UN SD Dihapuskan